Detail Cantuman

Kurangnya penerapan Good Corporate Governance diperusahaan perbankan berdampak kurang baik untuk perusahaan tersebut, dampak yang terjadi karena kurangnya penerapan Good Corporate Governance banyak ditemukannya kasus – kasus yang terjadi diperbankan salah satu contohnya kasus Citibank pada tahun 2011, yaitu pembobolan uang nasabah prioritas Citibank Landmark senilai Rp 16,63 miliar yang dilakukan senior relationship manager (RM) bank tersebut. Inong Malinda Dee, selaku RM, menarik dana nasabah tanpa sepengetahuan pemilik melalui slip penarikan kosong yang sudah ditandatangani nasabah. dari kasus tersebut dapat diambil kesimpulan seberapa pentingnya penerapan Good Corporate Governance diperusahaan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari komite audit, komisaris independen, dewan direksi, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kinerja perusahaan diperbankan.
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Uji Statistik Deskriptif, Uji Asumsi klasik, Analisis regresi berganda dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dewan direksi (B= 0,275; sig 0,004) terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan komite audit (B= -0,237; sig 0,203), komisaris independen (B= 1,719; sig 0,391), kepemilikan institusional (B= -0,287; sig 0,642), dan kepemilikan manajerial (B= 0,520; sig 0,704) tidak cukup bukti berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Kesimpulan penelitian ini adalah mekanisme corporate governance yang terdiri dari komite audit, komisaris independen, kepemilikan institusional, dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan dewan komisaris berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Kata Kunci: Good Corporate Governance, Kinerja Perusahaan, ROA, Komite Audit,