Detail Cantuman

Keabsahan kontrak berbahasa Inggris dalam Surat Perjanjian Jual Beli Pupuk Urea yang melibatkan pihak asing yaitu antara PT Pupuk Kujang dengan Fertcomm Trading Ltd berdasarkan Syarat sah perjanjian Pasal 1320-1337 KUH Perdata Jo. Pasal 31 Undang-Undang nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, lambang negara, serta lagu kebangsaan. Dalam pasal 1337 KUH Perdata tentang kausa yang halal adalah isi perjanjian itu sendiri, yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai oleh para pihak, Isi dari perjanjian itu tidak bertentangan dengan undang-undang, kesusilaan, maupun dengan ketertiban umum. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Surat Perjanjian Jual beli Pupuk Urea ini batal demi hukum atau dapat dibatalkan. Metode yang digunakan dalam penelitian hukum ini adalah yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dalam menganilis dan mengolah data sekunder yang dikumpulkan melalui studi dokumen. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukan bahwa pasca Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor : 451/ Pdt.G/2012.PN.JKT.Bar, dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta Nomor : 48/ PDT/2014/PT.DKI dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 1572 K/Pdt/2015. Kewajiban penggunaan bahasa Indonesia dalam Kontrak menjadi salah satu unsur syarat sah perjanjian, Hakim menyatakan bahwa apabila Kontrak tidak dibuat dalam bahasa Indonesia, maka dianggap tidak memenuhi unsur kausa yang halal, walaupun memperjanjikan sesuatu yang halal.

Kata Kunci : Perjanjian Jual Beli, Kausa Yang Halal, Bahasa Asing