Detail Cantuman

Setiap orang tua pasti menginginkan kehadiran seorang anak. Anak yang terlahir sempurna merupakan harapan semua orang tua. Orang tua mendambakan memiliki anak yang sehat, baik secara jasmani maupun rohani. tidak semua anak dilahirkan dan tumbuh dalam keadaan normal. Beberapa diantaranya memiliki keterbatasan baik fisik maupun psikis yang telah dialami sejak awal masa perkembangan. Anak yang lahir dengan kondisi mental yang kurang sehat tentunya membuat orang tua sedih dan terkadang tidak siap menerimanya karena berbagai alasan. Terlebih lagi alasan malu sehingga tidak sedikit orang tua yang memperlakukan anaknya secara kurang baik. variabel dalam penelitian ini adalah resiliensi dan penerimaan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh resiliensi terhadap penerimaan diri pada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus di Karawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain penelitian asosiatif. Populasi pada penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus yang berjumlah 120 orang tua. Teknik sampling menggunakan probability sampling dengan jenis kuota. Besarnya sampel ditentukan melalui tabel issac dengan tingkat kesalahan 5% maka didapatkan hasil 89 orang tua. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji hipotesis antara resiliensi terhadap penerimaan diri memperoleh nilai nilai t-hitung 1,996 dengan signifikansi 0,049 yang bermakna terdapat pengaruh antara variabel resiliensi terhadap penerimaan diri.

Kata kunci : resiliensi, penerimaan diri, orang tua, anak berkebutuhan khusus