Detail Cantuman

Fenomena selfie saat ini menjadi sangat fenomenal pada kalangan anak muda maupun orang dewasa, sama halnya yang terjadi dikalangan mahasiswa khususnya mahasiswa. Selfie dianggap sebagai salah satu bentuk aktualisasi diri dan sebuah manifestasi dari kebebasan berekspresi. Remaja saat berselfie dengan berbagai macam motif di media sosial (medsos). Medsos adalah sebuah media untuk bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara online dapat berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Hal ini membuat para remaja semakin asik menggunakannya, mereka seperti mendapatkan perhatian ketika uanggahanya mendapatkan like atau komentar dari penggikut medsosnya. Dikarenakan hal tersebut banyak remaja merasa ketagihan, merasa dianggap ‘ada’ dan mendapat rasa kagum dari orang lain. Banyak remaja berlomba-lomba mencari perhatian atau rasa kagum flowers dalam medsosnya, hal ini dapat menjadi gejala dari kecenderungan narsistik. Supratiknya (dalam Rizqoh, 2019) mengemukakan bahwa kecenderungan narsistik adalah individu yang merasa dirinya penting dan haus akan perhatian dari orang lain, selalu menuntut perhatian dan perlakuan istimewa dari orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecenderungan narsistik dan perilaku selfie pada mahasiswa psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik quota sampling. Sampel berjumlah 233 mahasiswa aktif. Pengambilan data menggunakan skala model Guttman dan Likert. Berdasarkan analisa uji korelasi product moment pearson dengan bantuan progam SPSS 24.0 for windows. Hasil penelitian menunjukan fhitung 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kecenderungan narsistik dan perilaku selfie pada mahasiswa psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang, diartikan semakin tinggi kecenderungan narsistik maka semakin tinggi pula perilaku selfie.

Kata Kunci : Narsisme, Selfie, Mahasiswa