Detail Cantuman

Sebagai perusahaan manufacture perakitan mobil di Kabupaten Karawang, PT XYZ dituntut untuk bisa menjalankan proses produksinya secara efisien, seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan manufaktur. Kendala yang sering ditemui adalah masih banyak terjadi waste dalam proses produksi yang berdampak pada tingginya biaya produksi dan terlambatnya waktu delivery ke next proses, terutama pada unit D14 sebagai unit yang paling banyak diproduksi. Penyebab utama dari waste adalah adanya aktivitas yang tidak bernilai tambah. Untuk mengurangi waste tersebut dilakukan dengan penerapan metode lean manufacturing. Tool awal yang akan digunakan adalah VSM untuk menggambarkan aliran proses. Metode WAM digunakan untuk mengidentifikasi waste. Hasil perhitungan WAM menunjukan bahwa waste tertinggi adalah waiting yaitu sebesar 23%, jalur ED inspection adalah jalur yang diketahui melakukan waste waiting paling banyak berdasarkan data line stop, tool yang dipergunakan untuk meneliti aliran proses adalah PAM, hasil dari PAM menunjukan aktivitas yang tidak bernilai tambah dengan prosentase terbesar (55%) merupakan aktivitas transportasi, proses yang dominan adalah pada pos hanging part, untuk menganalisa penyebab dominan terjadinya pemborosan transportasi digunakan diagram ishikawa. Penyelesaian masalah dilakukan dengan mengubah jalur moving tools, dan sistem material handling. Hasil pengurangan waktu proses adalah 610 detik.

Kata Kunci : lean manufacturing, PAM, WAM, waste