Detail Cantuman

Perusahaan Manufacture Plastic Injection, Cikarang tempat dilakukannya penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang injection molding dengan produk utamanya yaitu side visor untuk kendaraan roda empat. Dalam memenuhi permintaan customer seringkali terjadi variasi pada demand dan order yang diterima dari customer. Ketika terjadi variasi dalam permintaan pasar yang pada awalnya relatif stabil dengan persediaan di tingkat downstream berubah fluktuatif semakin besar hingga ke tahap upstream, variasi persediaan akan semakin membesar, sehingga membentuk pola seperti bullwhip. Fenomena ini dinamakan bullwhip effect. Bullwhip effect akan menyebabkan keputusan penentuan tingkat persediaan dan kapasitas produksi yang dibutuhkan tidak akurat, yang berdampak pada terganggunya aliran rantai pasok. Dengan tujuan untuk mengurangi bullwhip effect tersebut, penulis menggunakan metode Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dan Single Exponential Smoothing (SES) untuk pemilihan metode peramalan yang tepat guna mengurangi bullwhip effect, melakukan perencanaan dan pengendalian kapasitas produksi dengan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP) dan melakukan pengendalian persedian. Hasil yang didapat menunjukan terjadi penurunan nilai bullwhip effect dilevel delivery sebesar 0,0171 poin, di level produksi sebesar 0,0313 poin, dan dilevel pemesanan material sebesar 0,6917 poin.

Kata Kunci: autoregressive integrated moving average, bullwhip effect, demand, order, single exponential smoothing, manajemen rantai pasok