Detail Cantuman

Tiap manusia memiliki sifat,watak,dan kehendak sendiri-sendiri. Namun didalam masyarakat manusia mengadakan hubungan satu sama lain, hasrat untuk hidup bersama memang telah menjadi pembawaan manusia untuk adanya bentuk hidup berkeluarga dan akhirnya menjadi suatu masyarakat negara. Dilihat pada saat ini sudah banyak perbuatan kriminal yang dilakukan oleh anak yang disebabkan oleh pergaulan dalam lingkungan masyarakat yang buruk,dan kebutuhan hidup yang meningkat termasuk ana yang melakukan tindak pidana pengeroyokan yaitu barang siapa terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barangdan tindak pidana anak adalah tindak pidana yang dilakukan oleh anak-anak, dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak adalah pengaturan tentang Diversi dan keadilan restoratif karena kurangnya kesadaran hukum dalam masyarakat mengakibatkan timbulnya kriminalitas yang terjadi dalam masyarakat.Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh diversi dalam Sistem Peradilan Pidana Anak yang berhadapan dengan hukum dan yang melakukan tindak pidana pengeroyokan.Penelitian ini menggunakan metode empiris yang merupakan data lapangan dan mempergunakan data primer,adapun didalam perundang-undangan yang dijadikan dasar penelitian.Analisis data menggunakan analisis kualiatatif serta menggunakan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Diversi dilakukan untuk memberikan suatu kesempatan kepada pelaku tindak pidana yang dilakukan oleh anak menjadi orang yang lebih baik melalui jalur non formal.Diversi memberikan keadilan kepada perkara anak yang telah terlanjur melakukan tindak pidana.

Kata Kunci: Pengeroyokan, Tindak Pidana Anak, Diversi, Sistem Peradilan Pidana Anak