Detail Cantuman

Inflamasi atau yang disebut dengan radang merupakan reaksi pertahanan jaringan hidup terhadap semua bentuk luka dengan melibatkan fungsi darah dan pembuluh darah, saraf, limfa, cairan serta sel-sel di sekitar luka. Jamblang merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun jamblang sebagai senyawa yang mempunyai aktivitas anti inflamasi. Sampel yang digunakan adalah daun jamblang (Syzygium cumini (L) Skeels), yang di ambil dari Klari, Jawa Barat. Daun jamblang dibuat dengan metode fraksinasi, yaitu teknik pemisahan ekstrak hasil maserasi yang telah diuapkan sehingga diperoleh ekstrak kental. Tikus yang telah dipuasakan terlebih dahulu diinjeksikan dengan larutan karagenan sebagai pemicu inflamasi kemudian diberikan fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek antiinflmasi daun jamblang serta untuk mengetahui dosis yang efektif menurunkan udem. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan fraksi air terbukti memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi terhadap tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi dengan karagenan 1%. Dosis yang paling efektif terdapat pada fraksi air dengan dosis 400 mg/kgBB, secara signifikan (p<0,01) dibandingkan kelompok kontrol negatif. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa fraksi air daun jambung (Syzygium cumini (L) Skeels) memiliki aktivitas antiinflamasi dengan dosis efektif yaitu 400 mg/kgBB.

Kata kunci : antiinflamasi, daun jamblang (Syzygium cumini (L). Skeels), fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi air