Detail Cantuman

Kangkung umumnya menjasi salah satu jenis sayuran favorite bagi masyarakat, tapi berbeda dengan jenis kangkung ini, biasa disebut dengan kangkung pagar (Ipomoea carnea Jacq) yang biasa hidup didaerah dengan cukup air seperti rawa dan area persawahan. Daun kangkung pagar (Ipomoea carnea Jacq) termasuk dalam tanaman yang menganduk toksik sehingga jarang dikonsumsi oleh manusia ataupun hewan ternak. Daun kangkung pagar belum banyak dilakukan penelitian terkait sifat toksiknya. Dalam penelitian ini dilakukan skrining fitokimia serta analisis toksik dari daun kangkung pagar yang dibuat ekstrak dengan menggunakan pelarut bertingkat mulai dari N-heksan, Etil asetat dan Etanol dan dilakukan skrining fitokimia untuk mengidentifikasi metabolit sekunder dalam ekstrak etil asetat daun kangkung pagar, analisa toksik menggunakan media uji Tikus putih galur Wistar, hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok dengan masing-masing 3 jantan dan 3 betina dalam satu kelompok perlakuan, hewan uji diinduksikan ekstrak dengan dosis tunggal bertingkat 500 mg/kgBB, 1000 mg/kgBB, 2000 mg/kgBB, 5000 mg/kgBB sebagai kontrol normal hewan uji diinduksikan PGA1%, dosis yang diinduksikan pada hewan uji sebelumnya sudah diperhitungkan sesuai dengan BB hewan uji perhari. Analisis data menggunakan LD50 untuk mengetahui berapa dosis toksik yang dapat membunuh 50% hewan uji, pengolahan data menggunakan AAT Bioquest LD50 Calculator hingga didapatkan hasil dosis toksik pada ekstrak etil asetat terdapat pada dosis 500 mg/kgBB.

Kata kunci : Kangkung pagar, toksik, skrining fitokimia