Detail Cantuman

Keong mas atau dikenal sebagai keong murbei (Pomacea canaliculata.) adalah spesies keong air tawar berasal dari Amerika Selatan yang memiliki dampak merugikan. Ribuan hektar lahan pertanaman padi yang masih muda atau dalam tahap semai mengalami kerusakan parah akibat serangan keong mas. Cangkang keong mas, yang mayoritas terbuat dari kalsium karbonat, memiliki potensi untuk menghasilkan kitosan melalui deasetilisasi kitin. Kitin merupakan bahan organik utama yang ada pada berbagai kelompok hewan seperti crustacea, insecta, fungi, mollusca, dan arthropoda, termasuk keong mas.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh konsentrasi NaOH terhadap kualitas kitosan yang dihasilkan dari limbah cangkang keong mas (Pomacea canaliculata). Variasi konsentrasi NaOH yang digunakan adalah 50%, 60%, dan 70%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen kitosan tertinggi terjadi pada konsentrasi NaOH 50% sebesar 96,3565 gram, diikuti oleh 60% sebesar 31,6279 gram, dan 70% sebesar 36,2533 gram. Pada karakterisasi lainnya, kadar air kitosan tertinggi tercatat pada konsentrasi NaOH 50% (0,15%), diikuti oleh konsentrasi NaOH 60% dan 70% (masing-masing 0,04%). Kadar abu kitosan paling tinggi tercatat pada konsentrasi NaOH 70% (0,54%), diikuti oleh konsentrasi NaOH 50% (0,43%), dan konsentrasi NaOH 60% (0,15%). Uji kelarutan kitosan menunjukkan bahwa konsentrasi NaOH 70% menghasilkan solusi yang lebih jernih dengan sedikit gumpalan dibandingkan konsentrasi 50% dan 60%. Selanjutnya, nilai derajat deasetilasi mengindikasikan bahwa kitosan yang memenuhi standar berada pada konsentrasi NaOH 60% (74,05%) dan 70% (82,53%). Dari hasil pengujian derajat deasetilasi, dapat disimpulkan bahwa kitosan yang memenuhi standar sesuai dengan konsentrasi NaOH 60% dan 70%. Studi ini memberikan wawasan mengenai potensi penggunaan limbah cangkang keong mas sebagai sumber kitosan berkualitas dengan mempertimbangkan variasi konsentrasi NaOH.

Kata Kunci : Kitosan, Pengaruh Konsentrasi NaOH, Cangkang Keong Mas