Detail Cantuman

Penggunaan surfaktan sebagai agen pembusa dalam sabun mandi dapat mengiritasi kulit dan menimbulkan limbah bagi lingkungan. Biji buah alpukat kaya akan kandungan saponin yang mempunyai gugus ampifilik sehingga banyak dimanfaatkan sebagai produk pembusa alami. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh konsentrasi ekstrak biji buah alpukat (Persea americana Mill.) terhadap stabilitas fisik sabun mandi cair setelah dilakukan uji cycling. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental. Sabun mandi cair dibuat dalam 5 variasi konsentrasi ekstrak biji buah alpukat (Persea americana Mill.) yakni 5% (F5%) ,7,5% (F7,5%), 10% (F10%), 12,5% (F12,5%), dan 15% (F15%). Parameter sifat fisik yang diuji antara lain organoleptik, homogenitas, pH, viskositas, bobot jenis dan stabilitas busa. Data dianalisis dengan menggunakan uji Anova One Way yang kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan kecuali pada uji organoleptik dan homogenitas yang dianalisis deskriptif. Pada hasil uji cycling data dianalisis secara deskriptif dan dibandingkan dengan nilai standar. Hasil dari penelitian didapat bahwa setelah melalui uji cycling hasil evaluasi organoleptik dan homogenitas tetap mempertahankan kestabilan fisik, terjadi penurunan nilai pH, pada evaluasi viskositas dan bobot jenis terjadi penurunan kekentalan sediaan, namun terjadi peningkatan stabilitas busa pada seluruh formulasi.

Kata kunci: biji buah alpukat, biosurfaktan, sabun mandi cair, uji sifat fisik, uji cycling.