Detail Cantuman

Pekerjaan angkat-mengangkat di industri produksi beras masi sering kita temui seringkali melibatkan aktivitas fisik yang berulang dan berpotensi menimbulkan risiko cedera ergonomi. Salahsatunya di PT. Rizky Putra Raja pada proses bongkar muat beras masih dilakukan dengan manual handling dengan berat 50 kg, beban yang diangkat dikategorikan berat jika dilakukan perorangan dan dilakukan secara terus-menerus. Dalam penelitian awal, dari 10 orang pekerja yang di wawancarai terlihat adanya kemungkinan yang signifikan bahwa pekerja mengalami keluhan muskuloskeletal di berbagai bagian tubuh seperti 80% sakit dibagian leher, 90% sakit dibagian bahu, 60% sakit dibagian punggung, 40% siku, 10% bagian tangan, 70% sakit dibagian pinggang, 10% sakit bagian paha, 70% sakit dibagian lutut, 30% betis, 40% sakit dibagian kaki. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai Composite Lifting Index (CLI) dan Single Task Recommended Weight Limit (STRWL). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Revised Niosh Lifting Equation. Hasil Composite Lifting Index (CLI) dari pekerja 1-10 adalah (11,80) untuk yang terendah dan (23,34) yang tertinggi CLI > 3 artinya aktivitas yang dilakukan sangat beresiko mengalami cedera tulang belakang. Setelah dilakukannya perbaikan nilai pekerja dengan CLI > 3 yaitu pekerja 1, (3,56) pekerja 9 (3,42) dan 10 (3,38) tetapi tidak terlalu besar seperti sebelum perbaikan dan untuk pekerja lainnya berada diantara (2) sampai (2,85) CLI < 3 berarti pengendalian ini cukup untuk menghindari risiko terjadinya keluhan akibat pekerjaan. Untuk nilai STRWL rekomendasi berat rata-rata dari semua pekerja adalah 16,05 Kg dan setelah dilakukan pengendalian perbaikan nilaiinya meningkat menjadi 18,44 Kg.

Kata kunci: composite lifting index, single task recommended weight limit, niosh