Detail Cantuman

Volume sampah yang terus bertambah akan menjadi permasalahan jika tidak diimbangi oleh upaya penanggulangannya. Salah satu upaya penanggulangannya yaitu dengan mengoptimalkan rute pengangkutan sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang lebih optimal dalam menyelesaikan penentuan rute pengangkut sampah, dengan metode yang digunakan yaitu metode Sequential Insertion dan Metode Nearest Neighbour yang dimodelkan dengan Vehicle Routing Problem with Multiple Trips and Intermediate Facility (VRPMTIF). VRPMTIF merupakan model yang dapat diterapkan pada permasalahan pengangkutan sampah di DLHK UPTD IV Telagasari dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai intermediate facility. Pemilihan metode Sequential Insertion memiliki kelebihan dalam penentuan lokasi penyisipan dengan mempertimbangkan waktu penyelesaian yang paling cepat, sedangkan metode Nearest Neighbour mempertimbangkan jarak yang terdekat. Berdasarkan analisis perbandingan dari kedua metode tersebut, menghasilkan metode Nearest Neighbour sebagai metode yang membentuk rute lebih efektif dibanding metode Sequential Insertion. metode Nearest Neighbour mampu melayani 27 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dengan total jarak tempuh 559,05 km dan waktu penyelesaian selama 1306,58 menit. Jarak dan waktu tersebut lebih efektif 27,10 km dan 40,65 menit dari metode Sequential Insertion. Selain itu, rute yang dibentuk menggunakan metode Nearest Neighbour lebih memaksimalkan jumlah volume yang diangkut pada setiap trip. Berdasarkan aturan dan ketentuan rute pengangkutan samapah di DLHK UPTD IV Telagasari bahwa rute yang terbentuk dengan metode Nearest Neighbour tidak menyalahi aturan.

Kata Kunci: nearest neighbour, sequential insetion, VRPMTIF