Detail Cantuman

PT Meiwa Kogyo Indonesia telah memproduksi total 151.200 pcs produk tutup oli. Namun, ditemukan sebanyak 5.746 pcs produk cacat, yang menyumbang persentase sebesar 3,8% dari standar mutu di Departemen Machining, di mana standar mutu tersebut seharusnya 1,31% (total) dan 0,05% (internal). Kondisi ini menandakan bahwa perlu dilakukan perbaikan demi meningkatkan kualitas produksi pada Departemen Machining. Implementasi six sigma biasanya mengikuti lima langkah utama diantaranya adalah Define (Definisikan), Measure (Ukur), Analyze (Analisis), Improve (Perbaiki) serta Control (Kendalikan) (DMAIC). Selain itu, penelitian ini juga akan dibantu oleh metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menganalisis penyebab cacat lebih mendalam. Dari pengolahan data menggunakan six sigma dan pendekatan FMEA, maka diperoleh kesimpulan nilai rata-rata 7567,9847 untuk DPMO dan rata-rata 3,9332 untuk nilai sigma, sedangkan metode FMEA menghasilkan nilai rata-rata RPN sebesar 302,4. Berdasarkan FMEA, nilai RPN tertinggi sebesar 448 pada defect dimensi dan 392 pada defect oval jauh dari rata-rata RPN yaitu 302,4. Faktor kurang teliti dan mesin yang kurang perawatan menjadi penyebab tingginya nilai RPN kedua defect tersebut.

Kata kunci: Pengendalian Kualitas, Six Sigma, DMAIC, FMEA.