Detail Cantuman

Daun Kangkung Pagar (Ipomoea Carnea Jacq.) memiliki kandungan farmakologi sebagai obat teradisional. Sarat obat bahan baku obat teradisional harus melakukan uji standarisasi. Dalam uji standarisasi ada dua tahap yaitu standarisasi ekstrak secara spesifik dan non spesifik. Pada uji standarisasi ekstrak daun kangkung pagar menggunakan tiga jenis pelarut dengan yaitu etil asetat dengan rendemen 4,00%, n-heksan dengan rendemen 14,5%, dan etanol dengan rendemen 11,84%. Pada uji makroskopik dengan bentuk batang buat, berogga, hermaceous, tidak berkayu, bergetah, banyak ruas, bercabang, warna hijau, daun tungga, panjang 15-23 cm, ujung meruncing, bentuk hati, warna hiaju, bunga tungga, berbentuk terompet warna putih ungu, atau putih. Buah tersusun dalam tandam, akar tunggang, putih kecokatan. Uji mikroskopik berkaspembuluh dengan penebaan cincin, rambut penutup berbentuk kerucut, setomata dengan sel batu, epidermis atas dan epidermis bawah poigonal. Pada uji Kadar sari larut Etanol pada ekstrak daun kangkung pagar dengan pelarut N-Heksan 35,166% , pelarut Etil Asetat 71, 666%, dan Etanol 28,69% memenihi sarat MMI yaitu tidak kurang dari 5% dan pada kadar sari larut air pada pelarut pelarut N-Heksan 60,833% , pelarut Etil Asetat 58,75%, dan Etanol 54,166% memenihi sarat MMI yaitu tidak kurang dari 8%. Pada uji susut pengeringan ekstrak daun kangkung pagar dengan pelarut etanol, n-heksan, dan etil asetat masing-masing sebesar 35,166% pada pelarut n-heksan, 71,666% pada pelarut etil asetat dan 15 % pada pelarut etanol. Pada uji bobot jenis dengan pelarut n-heksan menghasilkan 0g/ml, pada pelarut etil asetat menghasilkan 1,0115g/ml dan pada pelarut etanol menghasilkan 0g/ml.

Kata kunci : (Ipomoea Carnea Jacq.) Standarisasi Ekstrak