Detail Cantuman

Seiring meningkatnya penggunaan jamu tradisional di masyarakat mulai ada orang- orang yang tidak bertanggung jawab menjual produk jamu palsu dikalangan masyarakat. Karena faktor kekurangan pengetahuan masyarakat dalam hal mengenai jamu sehingga masyarakat hanya mengkonsumsi tanpa mengetahui kandungan apa yang terdapat dalam jamu tersebut. Dalam survei BPOM didapatkan jamu dengan kandungan bahan kimia obat yang berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi secara terus menerus (BPOM, 2011). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan bahan kimia obat serta mengetahui kadar konsentrasi dalam 2 jamu penggemuk badan. Metode yang digunakan yaitu dengan kromatografi lapis tipis untuk analisis kualitatif deksametason dengan eluen yang digunakan yaitu kloroform dan metanol. Analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV – Vis dengan panjang gelombang 239 nm dengan variabel konsentrasi 50 ppm, 60 ppm, 70 ppm, 80 ppm, 90 ppm. Hasil penelitian ini menunjukan adanya 2 sampel jamu positif mengandung deksametason.

Kata kunci : kromatografi lapis tipis, spektrofotometri UV-Vis, deksametason, jamu penggemuk badan