Detail Cantuman

Latar belakang: Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit akibat gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia akibat kurangnya insulin yang disekresi, kerja insulin ataupun keduanya. Hipertensi merupakan salah satu resiko yang cukup serius dalam komplikasi diabetes mellitus karena efek hiperglikemik yang dapat meningkatkan komplikasi makrovaskuler dan mikrovaskuler. Kompleksitas pengobatan pada komplikasi penyakit tersebut akan meningkatkan potensi masalah berhubungan dengan pengobatan yaitu interaksi obat. Tujuan: Mengetahui karakteristik demografi (jenis kelamin, usia), pola pengobatan dan potensi interaksi obat pada peresepan pengobatan pasien Diabetes Melitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di RS Dewi Sri periode Januari-Desember tahun 2021. Metode: Metode penelitian statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang berguna. Penelitian ini menggunakan data secara prospektif dengan melakukan penelusuran dokumen terlebih dahulu, yaitu pada lembar rekam medis pasien diabetes melitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Dewi Sri Karawang tahun 2021. Hasil: Pada penelitian ini obat antidiabetes yang digunakan yaitu golongan sulfonilurea, biguanid, alfa glukosidase dan isnulin. Kemudian untuk obat hipertensi yang digunakan yaitu golongan ARB, CCB diuretik thiazid, diuretik dan ACEI. Obat antidiabetes yang berinteraksi dengan obat anntihipertensi yaitu glibenclamid dengan furosemid, candesartan dengan glibenclamid. Kesimpulan: Dari total 114 pasien yang memiliki diagnosis DM tipe 2 dengan komplikasi hipertensi hanya 19 pasien. Pasien yang memiliki kemungkinan terjadinya interaksi obat hanya 4 pasien dengan interaksi minor 1 dan moderat 3.

Kata kunci: DM tipe 2, Hipertensi, Interaksi Obat