Detail Cantuman

Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan tanaman tropis. Kencur memiliki beberapa kandungan kimia berupa saponin, flavonoida dan senyawa-senyawa polifenol, di samping minyak atsiri. Kencur telah dimanfaatkan cukup banyak sebagai tonikum yaitu sebagai obat bengkak-bengkak, reumatik, obat batuk, obat sakit perut, manghilangkan keringat, penambah nafsu makan, infeksi bakteri, ekspektoran (memperlancar keluarnya dahak), disentri, karminatif, menghangatkan badan, pelangsing, penyegar, mengobati luka dan bengkak perut, encok, obat batuk, dan sakit perut. Untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) dan untuk mengetahui daya hambat pada bakteri Staphylococcus aureus. Ektrasi yang digunakan adalah soxhlet dan bakteri uji berupa Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri coccus gram positif yang memiliki susunannya bergerombol dan tidak teratur seperti anggur dengan menggunakan metode uji antibakteri pada penelitian ini menggunakan metode sumuran dan dibuat dalam konsentrasi 5% b/v, 10% b/v, 20% b/v, 30% b/v dan 40% b/v. Pada pengujian karakteristik metabolit sekunder rimpang kencur memiliki kandungan berupa alkaloid, flavonoid, tanin dan polifenol. Pada pengujian bakteri untuk konsentrasi 40% memiliki zona hambat paling besar dengan hasil pengukuran 15,33 mm pada etanol dan hasil pengukuran pada n-heksan dengan hasil 7,80 mm.

Kata Kunci : Kencur (Kaempferia galanga L.), Soxhlet, Sumuran dan Staphylococcus aureus