Detail Cantuman

Gangguan fungsi hati merupakan masalah kesehatan dunia bahkan data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan prevalensi penyakit hati secara nasional naik dari 25,8% menjadi 34,1%. Penggunaan obat tradisional di Indonesia ini sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu dan salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional adalah daun cep-cepan. Daun cep-cepan ini mengandung senyawa flavonoid yang dimana senyawa ini mempunyai indikasi sebagai hepatoprotektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun cep-cepan yang ditinjau dari profil kadar Trigliserida dan Urea dalam serum darah tikus. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan design penelitian post test only control group design. Hewan uji yang diguanakan yaitu 18 ekor tikus putih jantan galur wistar yang dibagi menjadi enam kelompok perlakuan, meliputi: kelompok I kontrol negatif yang diberikan induksi parasetamol 1000 mg/KgBB, kelompok II kontrol positif 1 yang diberikan kurkumin 50 mg/KgBB, kelompok III kontrol positif 2 yang diberukan silymarin 50 mg/KgBB, dan kelompok IV, V dan VI uji ekstrak etanol daun cep-cepan dengan dosis 100, 200, dan 400 mg/KgBB. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kadar trigliserida dan urea dalam darah tikus pada kelompok positif dan kelompok ekstrak etanol daun cep-cepan dosis 100 mg, 200 mg, dan 400 mg/KgBB secara signifikan (p<0,05) dibandingkan kelompok kontrol negatif. Kesimpulan penelitian membuktikan bahwa pemberian ekstrak etanol daun cep-cepan memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektif dengan menurunkan kadar trigliserida dan urea dalam darah tikus yang diinduksi parasetamol 1000 mg/KgBB dan dosis efektifnya adalah 200 mg/kgBB.

Kata kunci: Ekstrak etanol daun cep-cepan, Hepatoprotektif, Trigliserida, Urea.