Detail Cantuman

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular sebagai penyebab utama
masalah kesehatan. TB Paru adalah salah satu dari 10 penyebab utama kematian diseluruh dunia yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Menurut data TB Paru Indonesia tahun 2020, jumlah kasus TB Paru meningkat menjadi 845,000 dan jumlah kematian lebih dari 98.000 orang. Penyakit TB Paru disebabkan oleh beberapa faktor yaitu seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, tingkat pendapatan, motivasi penderita, merokok, riwayat lama pengobatan TB, bakteri M. Tuberculosis, efek samping obat dan pengawas menelan obat. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik menggunakan teknik purposive sampling dengan instrumen lembar kuesioner MMAS dan data rekam medik pasien TB Paru. Data dianalisis (uji chi square) menggunakan SPSS. Diperoleh data yaitu lebih banyak patuh minum obat TB Paru pada usia 15-64 tahun (95,24%), jenis kelamin lebih banyak patuh pada laki-laki (52,38%), tingkat pendidikan lebih banyak patuh pada sekolah dasar (60,32%), status pekerjaan lebih banyak patuh pada status tidak bekerja (69,84%), tingkat pendapatan lebih banyak patuh pada pendapatan <1.000.000 (90,48%), status merokok lebih banyak patuh pada status tidak merokok (82,54%), lama pengobatan TB pada ketegori lama lebih banyak patuh selama >6 bulan (76,19%), motivasi pasien lebih banyak patuh pada motivasi yang baik (68,25%), efek samping obat lebih banyak patuh pada tidak ada efek samping obat (95,24%), dan peran PMO pada adanya PMO lebih banyak patuh (98,41%). Penelitian ini menunjukkan tingkat kepatuhan minum obat pasien TB Paru di wilayah Puskesmas Cilamaya Kulon tergolong tinggi sebesar 84,13% dan tidak ada hubungan yang signifikan (P>0,05)

Kata Kunci: Faktor TB Paru, Kepatuhan Penggunaan OAT, Puskesmas Wilayah Cilamaya Kulon Karawang