Detail Cantuman

Pneumonia adalah peradangan karena infeksi pada jaringan paru-paru bagian bawah yang disebabkan mikroorganisme. Pengobatan pertama pasien pneumonia adalah terapi antibiotik. Peresepan antibiotik yang tidak sesuai dapat memperpanjang lama terapi dan resiko resistensi antibiotik yang kemudian dapat meningkatkan biaya medis untuk perawatan pasien. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan metode analsis efektivitas biaya untuk terapi antibiotik pasien pneumonia. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui nilai efektivitas biaya terapi antibiotik pada pasien pneumonia rawat inap menggunakan analsis efektivitas biaya. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan sampel secara retrospektif. Sampel yang digunakan adalah data rekam medis pasien pneumonia rawat inap yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari total 61 sampel penelitian diketahui terdapat lima golongan terapi antibiotik terbanyak yang diberikan untuk pengobatan pneumonia yaitu Ceftriaxone 1 g i.v (50,82 %), Levofloxacin 500 mg inf (26,23 %), Levocin inf® (13,11 %), Ceftriaxone 1 g i.v + Azitromisin 500 mg p.o (4,92 %), Ceftriaxone 1 g inj i.v + Levofloxacin 500 mg inf (4,92 %). Hasil Analisis Efektivitas Biaya menggunakan perhitungan ACER diketahui kombinasi antibiotik Ceftriaxone i.v + Azitromisin p.o memiliki nilai efektivitas biaya yang lebih baik dari antibiotik lain dengan nilai ACER Rp 23.108 dengan lama terapi rawat inap rata-rata 2,67 hari. Adapun perhitungan ICER untuk mendapatkan efek tambahan dengan mengganti Ceftriaxone1g i.v ke kombinasi antibiotik Ceftriaxone 1 g i.v + Azitromisin 500 mg p.o adalah Rp 63.630, artinya pasien dapat menghemat sebesar Rp 63.630, tetapi efektivitas akan turun 0,1 hari atau pasien akan lebih lama dirawat selama 2,4 jam.

Kata Kunci: Analisis efektivitas biaya, pneumonia, antibiotik.