Detail Cantuman

Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) dibawah binaan PMI kurangnya respon dari masyarakat, kemudian jumlah personil yang siap turun kelapangan masih minim karena hanya bersifat sukarela. Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa tentang minat anggota terhadap siaga bencana berbasis masyarakat. Analisis SWOT dilakukan untuk mempertahankan, membagun dan memanfaatkan kekuatan organisasi, memperbaiki dan menghentikan kelemahan organisasi, memperhatikan dan mengoptimalkan peluang serta melawan dan meminimalisasi ancaman yang dihadapi organisasi saat ini dan membantu menyusun rencana untuk masa depan. Penelitian ini menggunakan metode SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats) merupakan kerangka kerja yang sederhana akan tetapi memiliki manfaat yang besar untuk mengidentifikasi kekuatan organisasi, memperbaiki kelemahan, meminimalkan ancaman, dan memanfaatkan peluang organisasi. Hasil penelitian menunjukan berdasarkan analisis SWOT di Kecamatan Rengasdengklok adalah (0,49 ; -0,75) , Pedes (0,74 ; -1,43), Purwasari (0,66 ; -1,37), Cilamaya Wetan (0,77 ; -1,38), Cilebar (0,72 ; -1,36). Kelima Organisasi SIBAT ini memiliki strategi yang sangat kurang baik dalam mengelola sumber daya internal yang dimilikinya dan organisasi memiliki strategi yang sangat kurang baik dalam merespon lingkungan eksternal. Kurangnya minat anggota pada SIBAT disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat, kegiatan pelatihan SIBAT dilakukan secara insidental atau tidak direncanakan terlebih dahulu, Menjadi relawan SIBAT tidak dibayar / tidak diberi upah.

Kata Kunci: SWOT, SIBAT, PMI, Strategi, Manajemen.