Detail Cantuman

Manajemen rantai pasok atau atau supply chain management (SCM) merupakan langkah aktif untuk mengatur pola rantai pasokan yang dilakukan perusahaan agar lebih terstruktur dan teratur. Dalam aktivitas rantai pasok ditemui berbagai risiko yang menggangu. Pada penelitian ini diawali dengan melakukan pemetaan aktivitas menggunakan metode SCOR (Suply Chain Operation Reference), hal ini dilakukan guna mencegah apabila risiko alur proses rantai pasok berjalan di luar batas kendali. Kemudian dilanjutkan dengan model FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) dan HOR (House of Risk). Pendekatan FMEA digunakan guna menganalisis penyebab risiko yang berpotensi timbul, peluang kemunculan dan bagaimana cara mengatasi ketika risiko tersebut terjadi. Dalam pendekatan HOR dipilih risk agent atau sumber risiko yang memiliki nilai ARP (Aggregate Risk Potentials) tinggi yang berarti sumber risiko tersebut menyebabkan banyaknya risiko dengan dampak yang cukup parah, hasil tersebut kemudian dibuatkan peta risiko agar lebih mudah dalam membaca dan lebih mudah dipahami. Hasil mitigasi risiko dan strategi penanganan yang diprioritaskan untuk direalisasikan adalah memberikan pelatihan secara berkala kepada karyawan, menggunakan prinsip basestock untuk membackup order di bulan depan, pembuatan display SOP pada setiap jenis cetakan dan setiap jenis mesin, membuat jadwal perawatan mesin dan kalibrasi mesin, mempermudah birokrasi tanpa menghilangkan alur validitasnya, pembuatan kontrak jangka panjang dengan supplier.

Kata kunci: FMEA, house of risk, mitigasi risiko, rantai pasok