Detail Cantuman

PT. Meira Manufacturing Indonesia merupakan sebuah perusahaan PMA yang bergerak di sektor komponen otomotif yaitu baut (bolts) untuk kendaraan roda empat. Di tahun ketiga mass production, kapasitas produksi mencapai 116 juta pcs sehingga cost pembelian dies pada mesin Cold Heading menjadi tinggi. Kondisi tersebut diperparah karena hal-hal seperti dies memiliki lifetime rendah, leadtime pembelian dies kisaran 20-40 hari, atau lebih, sehingga berpotensi menyebabkan downtime mesin. Melalui masalah yang diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk melakukan redesain dies mesin Cold Heading yang telah digunakan saat ini. Penyempurnaan desain akan menggunakan metode analisis pareto diagram, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Design For Manufacture (DFM). Hasil analisis menggunakan metode FMEA menunjukkan nilai RPN tertinggi sebesar 336 dengan potensi kegagalan insert carbide retak saat assembly. Tidakan korektif yang direkomendasikan adalah membuat komponen pendukung assembly yaitu part pokayoke dan membuat instruksi kerja penggantian insert carbide pada dies. Hasil analisis menggunakan metode DFM menunjukkan perubahan dari segi biaya yang awalnya Rp. 10.247.113,00 untuk pembelian 1 unit dies, menjadi Rp. 4.623.914,23 untuk 1 unit dies dengan membuat komponen case dies, mur pengunci, collet dan stopper dengan hasil redesain menghasilkan efisiensi sebesar 54,87%.

Kata Kunci: Cold Heading Dies, Desain, FMEA, DFM.