Detail Cantuman

Data dari WHO pada tahun 2012 “Indonesia termasuk 10 besar Negara dengan jumlah penderita DM terbanyak se-Asia yang mencapai 8,4 juta orang pada tahun 2000 dan diprediksikan akan terjadi peningkatan menjadi 21,3 juta orang pada tahun 2030”. Waktu pengobatan yang lama dapat menyebabkan pasien cenderung tidak patuh terhadap pengobatan, dimana salah satu penentun keberhasilan terapi ialah kepatuhan penggunaan obat. Oleh karena itu, kepatuhan pasien dalam pengobatan sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan terapi. Tujuan penelitian ini untuk mengukur tingkat kepatuhan minum obat antidiabetik pada pasien dewasa dan hubungan antara faktor risiko dengan jenis kelamin dan polifarmasi di Rumah sakit.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan menggunakan metode analisis dan pengambilan data secara prosfektive pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah purposive random sampling yang memenuhi kriteria inklusi, yang didasarkan pada data kuisioner MMAS-8,penelitian ini dilakukan terhadap 115 sampel dengan diagnosis utama Diabetes Mellitus. Hasil penelitian menunjukkan kriteria pasien patuh terhadap pengobatan adalah 18 sampel (15,65%) sedangkan kriteria pasien tidak patuh terhadap pengobatan adalah 96 sampel (83,47%). Hasil analisis berdasarkan uji Chi Square terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kepatuhan dengan nilai p= 0,022 sedangkan polifarmasi dan kepatuhan tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai p=0,675.

Kata Kunci: Diabetes Melltus, Tingkat Kepatuhan, Faktor resiko