Detail Cantuman

Perusahaan manufaktur perlu mempertahankan tingkat produksi mereka untuk memenuhi permintaan pelanggan. Setiap kali masalah kapasitas muncul, segera mereka mencari peningkatan lembur, jumlah shift, membeli mesin dan peralatan baru. Sebagai alternatif, mereka harus fokus pada pemanfaatan sumber daya yang lebih baik dan peningkatan kinerja mesin yang ada yang mengarah pada peningkatan kinerja peralatan, pengurangan kemacetan, mengurangi waktu henti secara keseluruhan, meningkatkan kinerja operator dan meminimalkan waktu penyiapan dan bentuk utama lainnya dari kerugian, sehingga memungkinkan dalam keputusan investasi pembelian mesin baru. Dalam penelitian ini dilakukan upaya untuk menerapkan pemeliharaan produktif total untuk mencapai efektivitas peralatan keseluruhan (OEE) mendekati standar kelas dunia. Analisis hasil menunjukkan bahwa, kerugian downtime bukan satu-satunya parameter yang mempengaruhi, tetapi waktu idle mesin adalah yang lain faktor yang menambah variasi dalam OEE. PT Marutake Miyama Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif yang tujuan utamanya menginginkan target produksi yang direncanakan dapat terpenuhi dengan baik. Akan tetapi karena faktor yang memiliki persentase terbesar dari faktor six big losses adalah reduce speed losses (37,32%) yang bisa menghambat proses produksi sehingga pencapaian target produksi masih jauh dari harapan. Selama periode tahun 2021 di peroleh nilai OEE (69,03%-79,12%), availability rate (80,61%-88,71%), performance efficiency (79,25%-93,03%) quality rate (99,93%-99,98%). Nilai OEE tertinggi pada bulan Desember sebesar (79,12%). Dan nilai OEE terendah pada bulan Juni (69,03%). Apa yang telah dilakukan di PT Marutake Miyama Indonesia diharapkan dapat menjadi langkah awal peningkatan efektifitas mesin yang nantinya akan sampai pada penerapan Total Productive Maintenance (TPM).

Kata Kunci: Availability rate, Overall Eqipment Effectiveness Performance , efficiency, Quality rate, Six Big Losses, Total Productive, Maintenance (TPM)