Detail Cantuman

Sebuah perusahaan yang berkembang adalah perusahaan yang konsisten dalam melakukan perbaikan berkelanjutan dari berbagai aspek terutama dalam segi pemborosan. Pemborosan pada biaya yang digunakan untuk proses pengujian material di PT MII Indonesia disebabkan karena tidak adanya kontrol terhadap alur material pengujian pada Rubber Inspection Lab di PT MII Indonesia. Limbah yang dihasilkan dari proses pengujian untuk saat ini yaitu berada pada kisaran Rp 28.993.546,00 – Rp 42.852.455,00 pada setiap bulannya. Hal tersebut diakibatkan karena tidak adanya proses pemilahan limbah yang dapat didaur ulang. Green Accounting berfungsi sebagai suatu konsep yang dapat mengidentifikasi, mengukur, menilai,dan mengungkapkan biaya-biaya terkait aktivitas pengujian material pada Rubber Inspection Lab di PT MII Indonesia. Sedangkan metode MFCA digunakan untuk menentukan biaya bahan baku, biaya sistem, biaya energi serta biaya pengelolaan limbah pada proses pengujian di PT MII Indonesia. Dari hasil perhitungan seluruh biaya pengujian jumlah limbah yang dapat didaur ulang sebesar 91% atau Rp 1.360,00 dari setiap sampel material yang didapat dari bagian produksi. Setelah diimplementasikannya konsep Green Accounting menggunakan metode MFCA pada sampel formula 7791F, 0022F, 0736F bulan Juni 2021 s/d Desember 2021 jumlah limbah yang dihasilkan oleh Rubber Inspection Lab mengalami penurunan sebesar 39,44% dan perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 43.463.250,73 dari hasil daur ulang limbah material sisa pengujian.

Kata Kunci : green accounting , MFCA, daur ulang limbah