Detail Cantuman

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang semakin meningkat. Infeksi dapat disebabkan oleh virus, jamur, parasit dan bakteri. Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang pathogen. Limbah biji kurma dalam berbagai proses industri terbilang cukup tinggi yaitu sekitar 6,10-11.47% dari buah kurma adalah bijinya. Oleh karena itu, diteliti alternatif pengobatan dengan menggunakan tumbuhan yang berpotensi memiliki kemampuan antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui potensi antibakteri dan konsentrasi hambat minimum (KHM) terhadap Staphylococcus aureus. Metode yang digunakan adalah metode difusi dengan menggunakan sumuran. Didapatkan hasil konsentrasi hambat minimum ekstrak n-hexana biji kurma pada kosentrasi 25% dengan diameter daya hambat 10,09, hasil konsentrasi hambat minimum ekstrak etil asetat biji kurma ajwa pada konsentrasi 0.19% dengan diameter daya hambat 11,19 dan ekstrak etanol biji kurma ajwa menghasilkan konsentrasi hambat minimum pada konsentrasi 0,19% dengan diameter daya hambat 17,77. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak yang paling efektif dari ketiga ekstrak tersebut sebagai antibakteri adalah ekstrak biji kurma ajwa dengan pelarut etanol yaitu pada konsentrasi 0,19% diperoleh diameter daya hambat sebesar 17,77.

Kata kunci : Antibakteri, Ekstrak biji kurma ajwa, Staphylococcus aureus, KHM