Detail Cantuman

Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tanaman yang bisa dijadikan sebagai tanaman obat. Namun, dalam pengobatan secara empiris harus dibuktikan keamanan dan pemanfaatannya. Dengan mengingat banyaknya efek samping dari penggunaan obat antipiretik diperlukan suatu pengobatan alternatif secara tradisional dalam pengobatan demam yaitu dengan memanfaatkan daun C. costata. Dalam daun C.costata terdiri dari beberapa senyawa-senyawa seperti alkaloid, flavonoid, glikosida, glikosida antarquinon, tannin dan triterpenoid/steroid. Senyawa flavonoid dapat menghambat enzim siklooksigenase yang berperan dalam biosintesis prostaglandin sehingga dapat menghambat demam. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antipiretik dan efek penurunan tertinggi dari fraksi daun C.costata terhadap tikus putih jantan galur wistar. Metode yang digunakan dengan mengukur suhu rektal tikus. Pada eksperimental ini sampel yang digunakan fraksi air dosis 50-100 mg/kg BB, fraksi etil asetat dosis 50-100 mg/kg BB dan fraksi n-heksana dosis 50-100 mg/kg BB. Dari data yang menunjukan hasil aktivitas antipiretik tertinggi terjadi pada fraksi etil asetat dosis 100 mg/kg BB dengan nilai persen sebesar 3.17.

Kata kunci: demam, daun C.costata, aktivitas antipiretik