Detail Cantuman

Indonesia memiliki dua permasalahan kompleks yakni polusi udara dan radiasi ultraviolet. Tingginya paparan radiasi ultraviolet dikarenakan Indonesia dilintasi oleh garis khatulistiwa, sehingga rata-rata orang Indonesia kehilangan 1,2-2,3 tahun harapan hidupnya karena permasalahan tersebut. Salah satu Kabupaten yang masuk ke dalam 50 kabupaten dengan indeks polusi udara yang buruk ialah Kabupaten Karawang. Pada tahun 2016 kadar polusi udara kabupaten Karawang mencapai 31 µg/m3. Oleh sebab itu, maka memerlukan bahan yang dapat digunakan sebagai perlindungan dari paparan polusi udara dan radiasi ultraviolet, salah satu bahan yang memiliki potensi perlindungan adalah beras ketan hitam (Oryza sativa var. glutinosa) karena mengandung senyawa antioksidan yang dipercaya dapat memberikan perlindungan pada kulit dari paparan polusi udara dan radiasi ultraviolet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antioksidan dan nilai Sun Protection Factor (SPF) beras ketan hitam. Metode yang digunakan pada penelitian kali ini dilakukan secara in vitro dengan spektrofotometri ultraviolet. Pada pengujian antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) sebagai radikal bebas dan penentuan nilai SPF menggunakan persamaan Mansur. Pada penelitian kali ini didapatkan hasil bahwa beras ketan hitam mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, polifenol, kuinon, monoterpenoid dan seskuiterpenoid serta triterpenoid. Beras ketan hitam (Oryza sativa var. glutinosa) memiliki aktivitas antioksidan lemah dengan nilai IC50 sebesar 318,883 ppm. Nilai sun protection factor (SPF) beras ketan hitam pada konsentrasi 1000 ppm sebesar 11,93 ± 0,051 (proteksi maksimal), pada konsentrasi 5000 ppm sebesar 23,61 ± 0,194 (proteksi sangat maksimal) dan pada konsentrasi 10000 ppm sebesar 36,55 ± 0,377 (proteksi ultra).

Kata Kunci: Polusi udara, radiasi ultraviolet, ketan hitam (Oryza sativa var. glutinosa, aktivitas antioksidan, dan nilai sun protection factor (SPF).