Detail Cantuman

Pada proses produksi produk tahu perusahaan menginginkan untuk efisiensi proses produksi agar mengurangi proses yang terlalu lama. Pada alat sederhana yang di design menggunakan metode Design For Assembly (DFA) tersebut diharapkan dapat mengurangi waktu pemotongan tahu sehingga produktifitas meningkat dan mempermudah pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Penelitian ini dimulai dengan studi terhadap desain awal alat potong produk tahu. Selanjutnya dibuatkan 2 design alat pemotong produk tahu untuk menentukan design terbaik. Hasil analisa DFA design alat potong model baru 1 yang telah dilakukan dapat diketahui efisiensi perakitan alat potong model baru 1 yaitu 3 x 30 (komponen) dan dibagi 12,420 (waktu perakitan) yaitu 0,724 atau 72,4% tingkat efisiensi pada desain alat potong model baru. Hasil analisa DFA design alat potong baru alternatif yang telah dilakukan dapat diketahui efisiensi perakitan alat potong model baru yaitu 3 x 26 (komponen) dan dibagi 11,720 (waktu perakitan) yaitu 0,665 atau 66,5% tingkat efisiensi pada desain alat potong model baru. Alat pemotong tahu design awal pada proses pemotongan 1 papan tahu pekerja memerlukan waktu sekitar 42 detik dan 24 proses gerakan tangan. Berarti dalam 6 papan maka pekerja memerlukan 4,2 menit untuk memotong 6 papan tahu. Sedangkan hasil analisa peta tangan kiri dan tangan kanan pada alat potong model alternatif dapat diketahui dalam melakukan proses pemotongan 1 papan yaitu memerlukan 14 detik dan hanya memerlukan 4 proses gerakan tangan kiri dan tangan kanan berarti dalam melakukan pemotongan 6 papan tahu pekerja hanya memerlukan waktu 1,4 menit hal ini dapat meringankan pekerjaan serta mengefisiensikan waktu proses pemotongan tahu.

Kata Kunci: Design for Assembly, efisiensi, pemotong tahu